Entri Populer

Selasa, 12 Juni 2012

"kita dapat bangkit dengan perbedaan,kita hanya perlu mencobanya"(Manusia dan Kebudayaan)


Kebudayaan adalah hasil kreasi manusia untuk menjadikan kehidupan lebih baik. Setiap bangsa mempunyai kebudayaan masing-masing yang tentunya berbeda. Yang secara otomatis terbentuk karena cara hidup yang berbeda-beda pula. Kebudayaan itu dapat dilambangkan sebagai identitas suatu daerah atau bahkan negara, Indonesia adalah salah satu negara yang kultur budayanya sangat kental sekali, itulah yang menegaskan mengapa indonesia disebut negara yang berbudaya.

         Keanekaragaman budaya daerah di Indonesia mulai dari sabang sampai merauke benar-benar mempesona dengan ciri khas masing-masing daerahnya yang memang sangat kental. Bahkan beberapa daerah di Indonesia sudah sangat terkenal hingga ke mancanegara, jadi tidak salah jika dalam beberapa film hollywood ditemukan ada beberapa nama daerah yang disebutkan, misalnya saja Bali, Kalimantan, dan Papua. Itu kebanggaaan yang harusnya membuat kita sebagai anak-anak Indonesia l;ebih menyayangi dan mengenal budaya-budaya di negara sendiri.

             Namun buruknya rasa kebudayaan warga negara ini malah menjadikan adanya pengelompokan-pengelompokan suku dan kebudayaan, perbedaan kebudayaan ini tidak lagi dianggap keanekaragaman, melainkan pemecah antar suku dan daerah, bahkan berimbas hingga ke generasi penerus yang seharusnya membenahi rasa satu nusa satu bangsa di negara ini yang memang semakin hari semakin dipertanyakan. Apa masih ada semangat sumpah pemuda yang tertanam dihati para generasi muda sekarang,seperti yang dimiliki pemuda bangsa ketika memperjuangkan kesatuan Merah Putih dulu...?, ini yang juga selalu jadi PR buat bangsa ini..
  

 
           Bangsa ini sudah cukup tua untuk merasakan lagi panasnya kuping karena teriakan perbedaan, sudah terlalu banyak air mata yang mengalir melihat darah yang harus tumpah karena perbedaan yang seharusnya kita kesampingkan. Sudah sejak lama kita harusnya bangkit..,tp tidak akan pernah ada kata terlambat untuk perubahan ke arah yang lebih baik..

Manusia dan Harapan

              Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.


               Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi / proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
               Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.


               Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

               Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.



"Gelisah....khawatir", (Manusia dan Kegelisahan)


Gelisah adalah perasaan yang pasti pernah dirasakan oleh setiap orang. Gelisah adalah keadaan dimana seseorang merasa tidak tenang, selalu merasa khawatir. Rasa gelisah timbul karena banyak sebab, misalnya kurang percaya diri, orang yang sehabis berbohong, demam panggung, rasa bersalah terhadap suatu hal atau kepada orang lain.
                Sementara “khawatir” adalah perasaan yang wajar. Ini disebabkan perasaan terganggu akibat bayangan/pikiran buruk yang ada dalam pikiran seseorang, yang belum pasti terjadi. Atau pendapat lain juga mengatakan bahwa rasa khawatir adalah perasaan tidak nyaman akan kesulitan hidup yang sedang dialami atau yang dibayangkan akan terjadi nanti. Khawatir juga dapat didefinisikannya sebagai pikiran-pikiran jelek yang pengaruhnya negatif terhadap kesehatan diri, dan cukup sulit untuk di kendalikan. Mereka juga menambahkan bahwa rasa khawatir adalah perwujudan dari keinginan diri untuk mencari jalan keluar dari masalah yang tidak jelas dan lagi sulit dicari jalan keluarnya.

                Khawatir adalah hal yang wajar terjadi, tapi rasa kwatir yang berlebihan juga sebaiknya tidak perlu, sebab pengaruh rasa khawatir yang berlebihan tidak hanya berakibat buruk bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang-orang atau keluarga terdekat. karena perasaan seperti itu bisa ditularkan, apalagi pada anak-anak kecil, karena mentalitas mereka masih sangat mudah dipengaruhi dari luar. Oleh karena itulah rasa khawatir yang berlebihan bisa menyiksakan dan menenggelamkan seseorang dalam ketakutan hidup yang berkelanjutan.

                Sementara efek positif dari rasa khawatir (jika masih dalam taraf wajar), justru adalah tanda akan kesadaran (mindfulness) seseorang akan hidup yang sedang dijalaninya. Rasa khawatir juga bisa membuat seseorang siap dan menyiapkan diri untuk keadaan yang mendadak atau darurat, karena dengan rasa khawatir yang wajar seseorang dapat menjadi lebih waspada.

Manusia dan Tanggung Jawab

Setiap manusia pasti punya beban tanggung jawab. Tanggung jawab adalah keadaan dimana seseorang/kelompok bisa dipersalahkan atas suatu kejadian. Misalnya jika ada kesalahan yang terjadi, maka akan ada orang/kelompok yang harus jadi objek pembebanan dari kesalahan tersebut.

Pengertian tanggung jawab memang seringkali terasa sulit untuk menerangkannya dengan tepat. Adakalanya tanggung jawab dikaitkan dengan keharusan untuk berbuat sesuatu, atau kadang-kadang dihubungkan dengan kesediaan untuk menerima konsekuensi dari suatu perbuatan. Banyaknya bentuk tanggung jawab ini menyebabkan terasa sulit merumuskannya dalam bentuk kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti. Tetapi kalau kita amati lebih jauh, pengertian tanggung jawab selalu berkisar pada kesadaran untuk melakukan, kesediaan untuk melakukan, dan kemampuan untuk melakukan.

Dalam kebudayaan kita, umumnya "tanggung jawab" diartikan sebagai keharusan untuk "menanggung" dan "menjawab" dalam pengertian lain yaitu suatu keharusan untuk menanggung akibat yang ditimbulkan oleh perilaku seseorang/kelompok dalam rangka menjawab suatu persoalan.

Pada umumnya banyak keluarga berharap dapat mengajarkan tanggung jawab dengan memberikan tugas-tugas kecil kepada anak dalam kehidupan sehari-hari. Dan sebagai orangtua tentunya kita pun berkeinginan untuk menanamkan rasa tanggung jawab pada anak.

Tuntutan yang teguh bahwa anak harus setia melakukan tugas-tugas kecil itu, memang menimbulkan ketaatan. Namun demikian bersamaan dengan itu bisa juga timbul suatu pengaruh yang tidak kita inginkan bagi pembentukan watak anak, karena pada dasarnya rasa tanggung jawab bukanlah hal yang dapat diletakkan pada seseorang dari luar, rasa tanggung jawab tumbuh dari dalam, mendapatkan pengarahan dan pemupukan dari sistem nilai yang kita dapati dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Rasa tanggung jawab yang tidak bertumpuk pada nilai-nilai positif, adakalanya dapat berubah menjadi sesuatu yang asosial.

“If it is have to be, it is up to me”

“Jika segalanya harus terjadi, maka semua itu akan tergantung pada diriku sendiri.”
 

Manusia dan Pandangan Hidup


Pandangan hidup adalah bagaimana cara setiap orang melihat tujuan hidupnya sendiri, pilihan-pilihan penting apa yang akan ia ambil untuk melakukan langkah-langkah dalam hidupnya. Pandangan hidup inilah yang kemudian akan menentukan masa depannya. pandangan hidup tidak timbul dalam sekejap atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses yang lama dan berkelanjutan, sehingga didapat  hasil pemikiran yang matang. Hasil pemikiran itu harus dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itulah manusia menggunakan hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, untuk arah dalam pengambilan langkah  yang disebut pandangan hidup.

                Ada beberapa cara yang dipakai orang dalamt menentukan pandangan hidup, yaitu pandangan hidup yang bersumber dari pemikiran religius, ada pula yang menggunakan cara menentukan pandangan hidup sesuai dengan budaya dan ideologi yang berkembang di daerah tersebut. Pengalaman hidup seseorang juga sangat berpengaruh  dalam menentukan pandangan hidupnya. Namun tidak sedikit juga orang yang menentukan langkah hidup dengan alasan yang salah, ini dapat disebabkan karena orang tersewbut mungkin pernah mendapatkan pengalaman buruk dalam hidupnya, sehingga dalam beberapa kesempatan dia dapat mngambil keputusan yang salah untuk hidupnya.

                Dibutuhkan kematangan pemikiran yang siap untuk mengambi keputusan untuk bertindak. Orang dapat saja menentukan pandangan hidupnya sendiri, namun jangan sampai tidak melibatkan Tuhan dalam setiap pengambilan keputusan yang dilakukan agar pandangan dan pilihan hidup yang diambil benar-benar tepat, atau paling tidak, tidak menyebabkan penyesalan dan kekecewaan bgi dirinya sendiri ataupun keluarganya.

keadilan hukum & sosial, "sudah adilkah bagi yang 'kecil'..?" (Manusia dan Keadilan)


Pada dasarnya keadilan itu, tidak menindas, tidak memaksakan kehendak,  tidak membiarkan adanya rencana kejahatan terhadap apapun, Hidup dalam harmoni antara satu dengan yang lain. Jangan sombong, tetapi bersosialisasi dengan siapa saja dengan rendah hati, Jangan pernah bijaksana di mata Anda sendiri,  Jika mungkin dapat melkukan semua itu, maka kita sudah dapat dikatakan hidup dengan damai.

Pada jaman sekarang keadilan menjadi salah satu hal yang ternyata sangat sulit didapat, keadilan yang seharusnya menjadi penentu keputusan untuk banyak hal kini menjadi suatu hal yang berharga sangat mahal. Indonesia merupakan salah satu contoh negara berdemokrasi namun minim rasa keadilan. Warga negara indonesia, terlebih khususnya rakyat kurang mampu selalu menjadi korban dari minimnya keadilan di negara ini. Contohnya saja, pernah terjadi kasus warga penghuni rumah susun yang ‘numpang nge-cash’ handphone dikenai tuntutan hukuman, bahkan kasusnya pun dibuat berlarut-larut. Dan masih banyak lagi contoh korban lain dari minimnya keadilan negara yang katanya ‘berdemokrasi ini.
 Hidup menuntut banyak hal, biaya hidup makin menguatkan faktor kebutuhan manusia akan banyak hal, tapi hal itu tidak menjadikan manusia sebagai makhluk yang tidak bermartabat dan mengesampingkan keadilan karena alasan ekonomi dan kelayakan tertentu dari setiap individu. Setiap orang memiliki kewajiban yang sama untuk membangun negara, asalkan diimbangi dengan hak yang pantas diterima oleh tiap-tiap warga negara. Jangan jadikan rakyat kecil seperti ‘keset’ bagi kemerosotan moral sosial dari mereka yang ‘duduk’ atau ‘berdiri’ diatas.

Petualangan, Musik, dan Budaya (Manusia dan Keindahan)


Berbicara tentang Keindahan maka bayangan kita akan tertuju pada hal-hal yang bagus,artistik dan bagus pantas untuk dinikmati. Kalau menurut saya, keindahan adalah hal apapun, selama itu dapat terus menerus membuat kita kagum, maka itu adalah keindahan.

 Petualangan dan musik, adalah dua hal yang sangat saya sukai. Petualangan adalah hal yang menantang. Bagi saya bertualang adalah kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan kapan saja, dengan bertualang saya dapat menemukan banyak hal-hal baru yang menurut saya itu indah. Musik juga adalah satu hal yang sangat saya sukai, seni yang ada pada musik merupakan keindahan dari suara yang mengagumkan, salah satu karya terbaik dari peradaban manusia.

Keindahan dapat kita ciptakan dari hal-hal yang kita suka dan kita lakukan. Keindahan dapat kita temukan dimana saja. Di tempat asal saya, jika ada sebuah keluarga yang ingin membangun rumah maka tanpa harus meminta bantuan, para tetangga akan dengan sendirinya datang dan bergotong-royong membangun rumah tersebut, masing-masing mengambil bagian dalam pekerjaan, sambil saling diselingi candaan-candaan ringan, dan akhirnya tertawa bersama. Keindahan seperti ini yang jarang dan bahkan tidak lagi ditemukan dikota besar seperti jakarta. Sungguh suatu kondisi masyarakat sosial yang sangat berbeda.

Tapi itulah keindahan, tidak akan pernah sama di setiap tempat yang berbeda, akan selalu ada ciri khas tersendiri dari setiap keindahan yang ditemukan.